5 mitos gunung Kelud yang beredar luas dimasyarakat.

Sumber gambar : www.manusialembah.com

Bagi anda yang tinggal di Kediri atau sekitarnya, pasti tidak asing dengan nama gunung satu ini. Sama halnya dengan gunung Bromo, gunung Kelud juga berada di Jawa timur, dan diapit oleh tiga daerah, yaitu Kediri, Malang, dan Blitar.
Meskipun pengunjung gunung ini tidak seramai gunung Bromo, tetapi, gunung Kelud juga memiliki pemandangan yang tak kalah mempesona dengan gunung Bromo. Akan tetapi, kita tidak membahas pesona dan kecantikan dari gunung Kelud, melainkan kita akan membahas mitos-mitos yang berkembang dimasyarakat yang tinggal disekitar gunung Kelud. Apa saja mitosnya? Berikut, mitos-mitos yang menyelimuti gunung Kelud.

Seekor buaya putih bersemayang di gunung Kelud.


Sumber gambar : www.yukepo.com

Mitos ini bermula, ketika ada dua orang bidadari yang mandi ditelaga. Karena mereka tidak bisa menahan diri, kedua bidadari itu melakukan hal yang senonoh, dan perbuatan mereka diketahui oleh dewa. Hingga akhirnya, dewa mengutuk kedua bidadari tersebut menjadi buaya putih.

Keris mpu Gandring yang terpendam.

Sesuai namanya, keris ini adalah buatan mpu Gandring, akan tetapi, mpu Gandring dibunuh oleh Ken Arok dengan keris buatannya. Keris ini menjadi beringas setelah Ken Arok menaklukkan Kediri. Tidak hanya mpun Gandring saja yang menjadi korban dari keris buatannya, tetapi Ken Arok, Anusapati, dan Kebo ijo, juga menjadi korban kebringasan dari keris mpu Gandring.

Ada sebuah cerita yang mengatakan, kalau Raja Hayam Wuruk dari Majapahit berniat menghancurkan aura jahat dari keris mpu Gandring melalui Winuswadhana dari kerajaan Singosari. Keris mpu Gandring akhirnya diberingaskan di kawah gunung Kelud untuk memutus rantai kutukan.

Legenda lembu sura.


Sumber gambar : www.koswisata.blogspot.com

Mitos ini sangat terkenal dimasyarakat yang tinggal di sekitar gunung Kelud. Lembu Sura adalah sesosok makluk yang bertubuh manusia, dan berkepala sapi atau kerbau. Lembu Sura mempunyai tujuan untuk memperistri dewi Kilisuci, putri dari Raja Kediri. Dewi Kilisuci mau diperistri oleh Lembu Sura dengan satu syarat, Lembu Sura harus membuatkan satu sumur diatas puncak gunung Kelud dalam satu malam. Berkat kesaktian yang dimiliki oleh Lembu Sura. Lembu Sura berhasil membuat sumur dalam satu malam, dan tepat di puncak gunung Kelud.

Akan tetapi, dewi Kilisuci mengingkari janjinya. Lembu Sura tidak mendapatkan cinta dari dewi Kilisuci, melainkan Lembu Sura di kubur hidup-hidup di dalam sumur buatannya sendiri. Dan saat itulah, Lembu Sura mengucapkan kutukannya, yang berbunyi, "Yoh Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping yoiku Kediri bakal dadi Kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi kedung," yang artinya, "Wahai orang-orang Kediri, suatu saat kamu akan mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kediri menjadi sungai, Blitar menjadi daratan, Tulungagung menjadi perairan dalam,"
Setelah kejadian tersebut, dewi Kilisuci mendekatkan diri dengan bertapa di goa Selomangkleng. Dan akhirnya dewi Kilisuci berhasil mendapatkan muksa tertinggi.

Ramalan Jayabaya.

Bukan hanya masyarakat Kediri atau sekitarnya yang mengetahui mitos-mitos di gunung Kelud. Melainkan warga Jawa tengah juga percaya, kalau setiap gunung Kelud meletus, pasti ada seorang pemimpin yang lahir. Konon, Hayam Wuruk atau Raja terbesar kerajaan Majapahit, dan presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno, lahir di saat gunung Kelud meletus. Letusan gunung Kelud dianggap sebagai pergantingan politik, seperti tahun 1811 terjadi penyerbuan Inggris, 1901 pergerakan awal politik Indonesia, 1966 pergantian orde baru.

Upacara adat setiap tahun.


Sumber gambar : www.merdeka.com

Masyarakat sekitar lereng gunung Kelud secara rutin mengadakan ritual atau upacara sesaji setiap Bulan Suro. Ritual keramat ini dinamakan 'Ritual Wage' karena wage identik meletusnya gunung Kelud. Masyarakat setempat meminta perlindungan tuhan dari kutukan yang disebabkan oleh Lembu Sura.

Demikian mitos-mitos gunung Kelud yang berkembang dimasyarakat sekitar lereng gunung Kelud. Semoga menjadi wawasan untuk anda, dan anda bisa lebih berhati-hati bila berkunjung ke gunung Kelud.

Sumber : berbagai sumber.
loading...

Subscribe to receive free email updates: